Tanda Seru (!) Kehidupan yang Menyeru-nyeru

Untuk kesekian kalinya Tanda ! kehidupan membayang-bayangiku, seraya berkata:
"Bukan karena apa atau mengapa, hanya saja aku datang tuk katakan ini hai anak muda kau ditunggu orang tersayangmu, kau dinanti nanti wahai anakku, cepatlah kembali pada apa yg kau biasa lakukan, aku datang entah kapan hanya saja siapkanlah dirimu untuk ku."

Saat itu pula diri ini bergetar, jantung berdetak tak beraturan, nafas sulit tuk dihirup dengan tenang, dan hanya ketakutan yang balut suasana kala itu.

Ribuan dosa yang terjadi mulai tergambar dalam setiap pandanganku, setiap kedipnya setiap tolehan dan setiap mata ini memandang, dosa yang lalu terlihat semuanya.

Ketakutan, kedinginan, hingga darah ini sulit tuk mengalir, takut akan dosa yang lalu, takut pula dengan yang ada dimasa depan.

Tangisan orang-orang tercinta mulai terdengar, lantunan doa untukku pun aku mendengar, semua harapan bagi pergiku semua berkumpul di telingaku.

Mulai gelap, mulai tak terlihat secerca cahayapun, semua mulai sunyi, hening sendiri tanpa teman.

Bingung akan apa yang terjadi, gelisah takut tak akan bisa kembali, dan menangis karena sesal di gelap sunyi.

Terdengarlah kata-kata itu, dengan suara yang sama pula:
"Wahai anak muda...?, sudah siapkah kau tinggal di sini ?, sudah beranikah kau diam di sini?, ataukah kau amat ketakutan?, hingga tangismu mengisi kesunyian ini?, berdirilah wahai pemuda, bukalah matamu, tataplah duniamu, pilahlah kerjamu, hitunglah waktumu, dan ingatlah kau esok akan di sini sendiri seperti ini apabila kau tak siapkan bekalmu disini."

Comments