Menjelang Lebaran Idul Fitri 1441 H

Mungkin ini sedikit pribadi namun sepertinya tak salah juga apabila disharing untuk bahan bacaan ketika waktu luang mu sangat menyiksamu.

Lebaran kali ini sangat berbeda dengan lebaran biasanya. Saudara dari tanah rantau banyak yang tidak pulang lantaran Bumi pertiwi sedang dilanda pandemi Covid 19. Rasa rindu sudah tak dapat lagi tuk dibelenggu, terkadang hawa nafsu tuk nekat pergi sering mengganggu membuat hati bimbang dalam pendirian.

Selain itu banyak juga orang di sekitar ku yang mulai bosan dan tak tahan untuk berdiam di rumah walaupun sebenarnya ia tak ada keperluan mendesak untuk keluar. Jalan raya selatan desa ku yang untuk beberapa bulan ini sepi kini kembali ramai. Kemarin aku keluar untuk membeli perabot rumah sekalian membayar uang kontrakan teman yang jauh hari pulang ke kampung halaman.

Di perjalanan otak ini ibarat sedang berdiskusi dengan jiwa ku, memikirkan apa yang telah kulihat dengan mata kepala ku. Gila saja beberapa sektor perbelanjaan benar-benar seperti tak ada masalah apaun. Test suhu tak ada, tempat mencuci tangan tak ada, ramai iya! Dalam hati berkata,"Tahu begini tadi mending tidak usah beli." 

Kadang suka heran dengan orang-orang, katanya pandemi ingin cepat lekas berlalu, namun sebagian dari mereka tanpa keperluan yang mendesak malah keluar rumah dan membuat kerumunan di sana. Ketika update  angka positif naik mereka berteriak, namun ketika disuruh diam mereka menolak.

Dari pengalamanku di atas, aku mencoba untuk membuat orang di keluargaku tetap betah di rumah, muali dengan mencoba berkebun dengan plastik bungkus minyak, hingga membuat makanan varian baru untuk persiapan lebaran. Lucu sebenarnya jika dipikirkan, orang-orang dan aku mempersiapkan lebaran, sedangkan lebaran ini bukannya tidak boleh berkerumunan? Terserahlah tak ada tamu juga tak masalah toh juga kini video call via whatsapp sudah upgrade hingga 8 pengguna.

Nenek ku yang sudah sepuh pun setuju dengan anaknya agar tidak pulang kampung, Beliau berkata jika bisa menatap muka dengan teleconferens kenapa harus repot pulang yang artinya melanggar aturan untuk tidak mudik. Yups.. benar adanya corona ini membuat kemajuan pesat mulai dari gaya hidup hingga teknologinya. Walau begitu jika bisa memili kemajuan yang pesat dengan pandemi atau tetap begerak perlahan tanpa pandemi, pasti aku memilih yang tanpa pandemi hahaha.

Comments